Standar dan Panduan Audit Sistem
Informasi
Panduan yang dipergunakan dalam Audit Sistem Informasi di
Indonesia adalah Standar Atestasi, dan aturan-aturan yang dikeluarkan oleh
organisasi profesi akuntansi (IAI di Indonesia, AICPA di USA, atau CICA untuk
Kanada), maupun yang lebih khusus lagi, yaitu dari ISACA atau IIA. Model
referensi sistem pengendalian intern (internal controls model/framework)
lazimnya adalah COBIT. Audit objectives dalam audit terhadap IT governance
(menurut COBIT adalah: effectiveness, confidentiality, data integrity,
availability, efficiency, dan realibility). Karena yang diperiksa adalah
tata-kelola Teknologi Informasi (IT governance), maka yang diperiksa antara
lain adalah Teknologi Informasi itu sendiri. Karena itu istilah audit arround
the computer dan audit through the computer tidak relevan lagi di sini.
Dalam
pelaksanaannya, jenis audit ini berkembang dalam beberapa variannya:
1. Pemeriksaan
Operasional (Operational Audit) terhadap pengelolaan sistem informasinya, atau
lebih tepatnya terhadap tata-kelola Teknologi Informasi (IT governance).
2. General Information
review, Audit terhadap Sistem Informasi secara umum pada suatu organisasi
tertentu.
3. Audit terhadap
aplikasi tertentu yang sedang dikembangkan (Quality Assurance pada tahap system
development), Quality Assurance pada systems development.
Di
dalam audit ini, auditor bukan anggota dari tim pengembangan sistem, tetapi
membantu tim untuk meningkatkan kualitas dari sistem yang mereka rancang dan
implementasikan. Auditor mewakili pimpinan proyek dan menejemen perusahaan
untuk memonitor kegiatan tim.
· Postimplementation audit: Audit
terhadap aplikasi tertentu yang sudah dioperasikan (postimplementation audit
yang bersifat application software review). Audit e-business atau e-commerce, di
USA ikatan akuntan publiknya (AICPA) menawarkan jasa webtrust, bahkan juga
systrust.
Audit
juga dapat dilaksanakan untuk jenis lingkup penugasan tertentu, misalnya:
· - telaah lingkungan Teknologi
Informasi, termasuk aspek-aspek fisik dan infrastruktur (Physical and
environmental review).
· - Telaah proses bisnis dan seberapa jauh
Teknologi Informasi mendukungnya (Business continuity review).
· - Telaah kepemilikan Teknologi
Informasi, apakah sewa/leasing, dimiliki oleh perusahaan sepenuhnya, atau
dimiliki perusahaan outsourcing.
· - Telaah sistem jaringan dan keamanan
(Network security review).
· - Telaah integritas data pada Sistem
Informasi (Data integrity review).
· - Telaah administrasi sistem,
meliputi: keamanan sistem operasi, manajemen database, prosedur dan ketaatan
administrasi secara keseluruhan (System administration review).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian audit Sistem
Informasi dapat dikelompokkan dalam dua tipe, yaitu: Audit Sistem Informasi
akuntansi berbasis Teknologi Informasi yang merupakan bagian dari kegiatan
audit laporan keuangan (general financial audit). Pemeriksaan dilakukan
terhadap Sistem Akuntansi berbasis komputer. Di pihak lain Audit Sistem
Informasi juga dapat dikategorikan sebagai jenis audit operasional, khususnya
kalau pemeriksaan yang dilakukan adalah dalam rangka penilaian terhadap kinerja
unit fungsional atau fungsi Sistem Informasi (pusat/instalasi komputer), atau
untuk mengevaluasi sistem-sistem aplikasi yang telah diimplementasikan pada
suatu organisasi/perusahaan (general information systems review), untuk
memeriksa keterandalan sistem-sistem aplikasi komputer tertentu yang sedang
dikembangkan (system development) maupun yang sudah dioperasikan
(postimplementation audit).
STANDAR AUDIT
-
Standar Audit SI tidak lepas dari
standar professional seorang auditor SI
-
Standar professional adalah ukuran mutu
pelaksanaan kegiatan profesi yang menjadi pedoman bagi para anggota profesi
dalam menjalankan tanggungjawab profesinya.
-
Standar profesional adalah batasan
kemampuan (knowledge, technical skill and professional attitude) minimal yang
harus dikuasai oleh seseorang individu untuk dapat melakukan kegiatan
profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang aturan-aturannya dibuat oleh
organisasi profesi yang bersangkutan
IT/IS AUDIT STANDAR
-
ISACA : IT Standards, Guidelines, and Tools
and Techniques for Audit and Assurance and Control IProfessionals
-
IIA : International Professional Practices Framework /
IPPF
-
IASII : Standar Audit Sistem Informasi
-
BI : Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank /
SPFAIB
-
BPPT : Framework, Kode Etik & Standar, Pedoman Umum
Audit Teknologi
- ISACA
ISACA adalah suatu organisasi profesi internasional di
bidang tata kelola teknologi informasi yang didirikan di Amerika Serikat pada
tahun 1967. Awalnya dikenal dengan nama lengkap Information Systems Audit and
Control Association, saat ini ISACA hanya menggunakan akronimnya untuk
merefleksikan cakupan luasnya di bidang tata kelola teknologi informasi. ISACA
telah memiliki kurang lebih 70.000 anggota yang tersebar di 140 negara. Anggota
ISACA terdiri dari antara lain auditor sistem informasi, konsultan, pengajar,
profesional keamanan sistem informasi, pembuat perundangan, CIO, serta auditor
internal. Jaringan ISACA terdiri dari sekitar 170 cabang yang berada di lebih
dari 60 negara, termasuk di Indonesia.
Standard
yang digunakan dalam mengaudit teknologi informasi adalah standar yang
diterbitkan oleh ISACA (Information
Systems Audit & Control Association) yaitu :
-
ISACA IS Auditing Standard.
-
Selain itu ISACA juga menerbitkan
IS Auditing Guidance dan IS Auditing Procedure.
Standar&panduan
yang dikeluarkan ISACA :
- Pelaksanaan tugas audit,bila menggunakan bahan bukti yang berasal dari pekerjaan auditor lainnya.
- Pentingnya bahan bukti audit.
- Penggunaan alat bantu software audit.
- Pemeriksaan pada SI yang di outsourcing ke organisasi lain.
- Hal – hal yang berkaitan dengan audit charter.
- Konsep materialitas.
- Pelaksanaan tugas dengan penuh kehati – hatian.
- Dokumentasi dalam audit.
- Pertimbangan yang berkaitan irregularities.
- Audit sampling.
- Dampak pervasife IS control (kontrol internal yang tersebar)
- Keterkaitan dan independensi.
- Penaksiran resiko dalam perencanaan.
- Review sistem aplikasi.
- Dampak organizations IT control oleh pihak ketiga.
- Independensi dan peranan auditor dalam bidang non audit.
- Tata kelola IT.
- Irregularities dan illegal acts
- ERP systems review.
- B2C E-Commerce review.
- SDLC review
- Internet banking
- Business Process Reenginnering Project Review
- Mobile computing.
- Computer Forensics.
- Post Implementation Review.
- Business Continuity Plan (BCP) Review IT Perspective
Selain itu IS Audit Guidelines ISACA juga memberikan panduan
tentang pentingnya kompetensi,privacy,responsibility,authority, dan
accountability dan follow up activities.
- IIA COSO
Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway
Commission, atau
disingkat COSO, adalah suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada
tahun 1985. Tujuan utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
menyebabkan penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendasi untuk
mengurangi kejadian tersebut. COSO telah menyusun suatu definisi umum untuk
pengendalian, standar, dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan
untuk menilai sistem pengendalian mereka. COSO disponsori dan didanai oleh 5
asosiasi dan lembaga akuntansi profesional: American Institute of
Certified Public Accountants (AICPA), American Accounting
Association(AAA), Financial Executives Institute (FEI), The
Institute of Internal Auditors (IIA) danThe Institute of Management
Accountants (IMA).
- ISO 1799
ISO
/ IEC 17799: 2005 menetapkan pedoman dan prinsip umum untuk memulai,
menerapkan, memelihara, dan memperbaiki manajemen keamanan informasi dalam
sebuah organisasi. Tujuan yang diuraikan memberikan panduan umum mengenai
tujuan umum manajemen keamanan informasi yang diterima secara umum. ISO / IEC
17799: 2005 berisi praktik terbaik pengendalian dan pengendalian pengendalian
di bidang pengelolaan keamanan informasi berikut:
- pengorganisasian keamanan informasi;
- manajemen aset;
- keamanan sumber daya manusia;
- keamanan fisik dan lingkungan;
- komunikasi dan manajemen operasi;
- kontrol akses;
- akuisisi sistem informasi, pengembangan dan pemeliharaan;
- manajemen insiden keamanan informasi;
- manajemen kontinuitas bisnis;
- pemenuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar